GAME LEVEL 11- DAY 7- PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN FITRAH SEKSUALITAS
Peran orang tua dalam
pendidikan fitrah seksualitas
Fitrah seksualitas adalah tentang
bagaimana seseorang berfikir, merasa, dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai
lelaki sejati atau wanita sejati. Pendikan
fitrah seksualitas ini dimulai sejak bayi lahir. Agar fitrah seksualitas anak
tumbuh secara paripurna, diperlukan kehadiran ayah dan ibu sepanjang masa
pendidikannya dari bayi sampai akil baligh.
Riset menunjukkan jika anak
terpisah dari orang tuanya pada usia dini, anak akan rentan mengalami gangguan
kejiwaan, dan ketika dewasa beresiko memiliki masalah sosial dan seksualitas.
Pendidikan fitrah seksualitas ini
memiliki beberapa tahap :
1. Usia 0 – 2 tahun
Pada usia ini, anak didekatkan ke ibunya karena ada
menyusui
2. Usia 3 – 7 tahun
Di rentang
usia ini anak lelaki dan perempuan harus dekat dengan ayah dan ibunya agar
memiliki keseimbangan emosional dan rasional. Dengan mengamati ayah dan ibunya, anak bisa
membedakan sosok lelaki dan perempuan, dan secara alamiah bisa menentukan apa
identitas seksualnya
3. Usia 7 – 10
tahun
Di usia
ini, anak laki – laki didekatkan dengan ayahnya, karena egosentris anak sudah
mereda dan berganti sosiosentris, anak sudah memiliki tanggung jawab moral, dan
dimulai juga perintah solat. Ayah diharapkan mampu menjadi teladan dalam urusan
kepemimpinan, cinta, kelelakian, dan keayahan
Begitu
juga anak perempuan didekatkan dengan ibunya untuk membangkitkan peran
keperempuanan dan keibuannya. Ibu juga diharapkan bisa menjadi teladan dalam
merawat dan melayani.
4. Usia 10 –
14
Usia ini
adalah usia kritis, dimana puncak fitrah seksualitas dimulai serius menuju
peran untuk kedewasaan dan pernikahan. Masa ini adalah masa transisi anak
menuju kedewasaan, yaitu menuju peran lelaki dewasa dan keayahan bagi anak
lelaki dan menuju peran perempuan dewasa dan keibuan bagi anak perempuan.
Pada usia
ini, anak lelaki didekatkan dengan ibunya. Di masa ini anak lelaki sudah
memiliki ketertarikan dengan lawan jenis, sehingga anak lelaki perlu memahami wanita
secara empati langsung dari sosok wanita terdekatnya. Agar anak lelaki bisa
memahami perasaan , fikiran, dan sikap perempuan dan kelak juga istrinya
Sedang
anak perempuan didekatkan dengan ayahnya.
Di masa ini anak perempuan juga sudah memiliki ketertarikan dengan lawan
jenis, sehingga anak perempuan perlu memahami lelaki secara empati langsung
dari sosok lelaki terdekatnya. Bagaimana lelaki perlu diperhatikan , dipahami,
dan diperlakukan.
Setiap tahap pendidikan diatas
perlu dilakukan dengan benar. Tahap yang terlewat, akan meningkatkan resiko gangguan/penyimpangan
seksual. Karena itulah kita sebagai orang tua perlu lebih serius dalam mempelajari
ilmu parenting secara umum dan pendidikan fitrah seksualitas secara khusus,
agar anak lelaki kita tumbuh menjadi lelaki dan ayah sejati, dan agar anak
perempuan kita tumbuh menjadi perempuan
dan ibu sejati
0 comments