GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 1
Day 1: Pembabat Rumput Alami
Alhamdulillah
kita tiba di level 9 tentang memacu kreativitas anak sejak dini. Wow..
kira-kira apa yaa yang bisa kita lakukan? hmm..
pagi tadi mama dapat inspirasi ketika melihat ke halaman depan,
rumput-rumput sudah meninggi. Aha! Mama teringat
pengalaman mama dulu ketika masih kecil. Mama mengajak Meira mengamati apa yang
mama lakukan. Mama mengambil coco dari dalam kandang, marmut single yang suka
pilih-pilih makan. Hihi. Kemudian mama mengambil tudung saji yang sudah tidak
tepakai. Mau diapakan coco dengan tudung
saji? Akankah menjadikan coco sebagai hidangan sarapan pagi ini? Wkwkkw. Tentu tidak.
Meira terus mengamati
apa yang mama lakukan. Mama meletakkan Coco di rerumputan, menjaga agar tidak
lari, lalu hap.. menutupnya dengan tudung saji. Mama meminta tolong kepada ayah untuk mencarikan batu sebagai
pemberat supaya kucing tidak dapat mengganggu. Soalnya si Bakiti, kucing yang
sering datang ke rumah sudah mengeker Coco dari tadi, tambah lagi kucing lain
juga turut datang.
Sambil melahap Oatnya, Mama menceritakan bahwa dulu mama memelihara banyak marmut dan menjadi
pemangkas alami rerumputan di lapangan sebelah rumah. Rumputnya bener kandas
sehingga tercipta cetakan pangkasan rumput berbentuk persegi panjang sesuai
bentuk kurungan besar saat itu. Ketika ramput sudah pendek mama memindahkan
kurungan itu ke rumput yang masih tinggi, marmut-marmut dengan lahap membabat
rumput dengan senang dan kenyang. Hihii. Begiitu seterusnya cara membabat
rumput secara alami. Marmut kenyang, halaman lapang… simbiosis mutualisme yah..
Nah, percobaan
ini juga merupaka observasi kecil terhadapa Coco. Selama ini Coco sangat
pilih-pilih makanan, seringnya mama membelikan kangkung kesukaannya selain itu
sisa kulit buah melon atau semangka yang bisa dimakannya. Apakah Coco juga mau
makan rumput? Kita lihat saja nanti
hasilnya. Tadi pagi Coco mungkin masih malu-malu adaptasi dengan lingkungna
barunya, maklum baru pertama. Coco tidak kelihatan dari luar, tapi mama bisa
mendengar ada sedikit suara kunyahan. Hihih. Alhamdulillah. Semoga Coco mau
makan.
Selang 5 jam, mama menggeser perlahan tudung saji
pink itu ke arah rumput yang masih tinggi, menjaga Coco agar tidak keluar. Mama
mengajak Meira mengamati hasil babatan Coco. Terlihat cukup ada perbedaan
tinggi rumput di area yang ditutupin tadi dengan area sekitarnya. Yeaaay.
Alhamdulillah cukup lumayan untuk anak baru. Memang tidak seperti Marmut di
Medan yang memang gampang sekali makannya. Marmut mBantul lebih kalem makannya.
Hahaha. Mama menggeser terus tudung saji menyesuaikan agar Coco tidak kepanasan
sehingga hasi pergeseran kedua dan ketiga tidak terlalu kelhatan, apalagi tadi
sudah mendung sekali sorenya. Mama tidak mendokumentasikan lagi karena juga
mau menyelamatkan jemuran di belakang. Hohoho.
Begitulah kreativitas kami pagi tadi, semoga hari-hari berikutnya ada hal-hal
unik yang kami lakukan lagi. Assalamu’alaikum wr..wb
hasil babatan, tudung saji dipindahin ke area teduh |
kelihatan petak hasil babatan |
0 comments