Challenge Review Konferensi Ibu Profesional
Yogyakarta
menjadi tonggak sejarah Konferensi Perempuan pertama tahun 1928 silam. Sejarah
itu terulang kembali pada tanggal 16-18 Agustus 2019, bertempat di Sahid Jaya
Hotel Yogyakarta telah diselenggarakan Konferensi Ibu Profesional pertama yang bertepatan
dengan momen kemerdekaan Republik Indonesia. Wow.. keren ya.. Apa sih
Konferensi Ibu Profesional itu?
Konferensi Ibu Profesiona (KIP)
adalah acara akbar yang diprakarsai komunitas Ibu Profesional dalam mewujudkan
tema “Synergy for Change” yang memiliki makna membangun dan
memastikan hubungan kerja sama yang produktif serta kemitraan yang harmonis
dengan para pemangku kepentingan, untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan
berkualitas untuk sebuah perubahan. Uniknya, subjek dalam perubahan ini
adalah kita para ibu, karena ibu adalah akar dari sebuah peradaban.
"Every mother is a
Changemaker" itulah kata-kata sakti Founder Ibu Profesional, Bunda
Septi Peni Wulandani.
Konferensi ini
terbuka untuk semua ibu, baik yang baru memiliki niat untuk berubah, sudah
melakukan perubahan kecil di keluarga maupun sudah membuat gerakan-gerakan
perubahan di masyarakat. Saya merasa “terpanggil” untuk menjadi bagian dari
perubahan itu. Jika saya ingin berubah, saya harus masuk ke arus perubahan itu.
Disinilah saya mantap mendaftar untuk mengikuti KIP. Ternyata tidak hanya saya
saja, puluhan ibu-ibu dari pulau lain se-Indonesia juga terpanggil hatinya ke
Yogyakarta. Peristiwa yang istimewa, dihadiri oleh para ibu yang berhati istimewa
berkumpul di Daerah Istimewa Yogyakarta tentunya
terjadi atas izin Allah SWT.
Dalam konferensi ini kita bisa
berjejaring kuat dengan para changemaker yang sudah malang melintang di dunia
perubahan, kita bisa "membeli jam terbang" mereka, selanjutnya memformulakan
langkah yang bisa kita jadikan pedoman melangkah ketika pulang ke daerah
masing-masing. Konferensi ini akan diisi banyak narasumber
inspiratif, dimana beberapa diantaranya sudah berkiprah di level internasional.
Narasumber changemaker antara lain:
1. Ibu Tri Mumpuni, founder
Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka) serta penerima berbagai
penghargaan nasional dan internasional.
2. Sumitra Pasupathy, ia adalah
director Representatifnya Ashoka Foundation wilayah Asia Pasific.
3. Ibu Noor
Liesnaini Pamella, pemilik Pamella swalayan yang sudah memiliki
banyak cabang di Yogyakarta
4. Tim Masjid Jogokaryan, membuat
perubahan dan memakmurkan masyarakat sekitar
5. Dyah Made Agustina alias Inem Yogya
6. Para Ibu Profesional yang
lolos “Call for Paper” untuk perubahan.
7. Bapak Adi, founder Mata Aksara
8. Bapak Dodik dan Ibu Septi Peni
Wulandani, changemaker wajib dalam KIP
Berikut saya lampirkan rundown
kegiatan kami selama 3 hari 2 malam:
Luar biasa padat kaaaan….Ingin lebih tau bagaimana serunya dan bertabur ilmu kegiatan kami, bisa teman-teman kunjungi ke situs https://www.ibuprofesional.com/blog/konferensi-ibu-profesional-2019 Ga ternilai deh ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan. Kita bisa belajar dari mana dan siapa saja, karena semua guru semua murid. Masya Allah..
Capek? ENGGAK!
Bosan? ENGGAK!
Mumet belajar terus gitu?? ENGGAK
SAMA SEKALI. Karena kami adalah IBU PEMBELAJAR
Kami sangat
enjoy belajar membeli jam terbang para changemaker, acara tersusun sangat baik,
dengan segala ice-breaking yang menyenangkan dan kami siap belajar. Apa yang kami
rasakan? BAHAGIA, BERKOBAR SEMANGAT, FULL LOADED ENERGY pokoknya… Apalagi
ketemu bu Septi di lift dan ada kesempatan duduk di sebelah beliau di hari
pertama. Berasa nulaarr energinya. Belum lagi sesi tukar ilmu dengan teman
sekamar yang sangat seru tidak berasa sampai dini hari. Kompak banget kami
sampai baju di hari terakhir warnanya sama hijau semua. Hihi. Ketika
para ibu changemaker memaparkan apa yang sudah mereka lakukan untuk sekitarnya,
saya merasa belum melakukan apa-apa. Tak mengapa, mereka punya titik 0 KM
sendiri, begitu juga saya. Saya jadi terpacu ingin segera bergerak seperti
mereka, Semoga berikutnya saya dan keluarga bisa jadi changemaker. Aamiin.
Selama
3 hari 2 malam pastilah tiap ibu kangen dengan anak dan suaminya. Lantas,
anak-anak gimana selama ibunya dari pagi sampai malam ada kegiatan? Tenang saja.
Anak-anak tetap dimuliakan di kids corner menjalankan aktivitas yang sangat
seru. Apresiasi sebesar-besarnya untuk seluruh panitia, timnas yang susah payah
mengemas acara se-spektakuler kemarin. Semoga kebaikan yang dilakukan akan
kembali dan bertambah kemuliannya. Aamiin.
Bagi saya manfaat mengikuti Konferensi selama
3 hari 2 malam ini langsung terasa setelah acara usai. Suami jadi makin bangga,
kemudian ketika saya dihadapkan tantangan, di pikiran bawah sadar saya otomatis
“HUH HAH!” NO PROBLEM.. CANCEL CANCEL GO AWAY!!!” teringat Yel-yel yang
dipimpin bu Septi. Ajaib… hahaha. Sejak saya gabung di IIP dan mendengar kisah bu Septi, saya bisa merasakan apa yang dirasakan beliau dalam proses menyelesaikan diri sendiri, namun dalam kisah yang berbeda. Saya benar- benar bertekad untuk berubah
dimulai dari diri sendiri, apalagi semakin diperkuat Allah SWT ketika membaca
Kitabullah dan menemukan ayat yang mendukung saya untuk berkomunitas positif
seperti ini.
“Wahai
orang-orang yang beriman! Bersiap- siagalah kamu, dan majulah (ke medan
pertempuran) secara berkelompok, atau majulah bersama-sama (serentak).”
(Q.S
An-Nisa': 72)
“Karena
itu, orang-orang yang menjual kehidupan dunia untuk (kehidupan) akhirat,
hendaklah berperang di jalan Allah. Dan siapa yang berperang di jalan Allah,
lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka akan Kami berikan pahala yang besar
kepadanya.”
(Q.S
An-Nisa': 74)
Ayat berikutnya
mengingatkan saya tentang proses, bahwa untuk menuju perubahan itu tidak
instan. Mau sesuai harapan atau tidak, hasilnya kita serahkan ke Allah SWT.. Bukankah
Allah SWT sudah membalas dengan pahala yang besar..
Alhamdulillah saya bersyukur KIP pertama
diadakan di kota tempat saya tinggal. Saya bangga menjadi bagian perubahan. Perubahan yang ingin saya raih ialah perubahan di bidang kesehatan, karena saya dokter gigi, saya ingin berperan meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini. Untuk bidang kesehatan lainnya, saya ingin bersinergi dengan NaKes dari Ibu profesional lainnya. Insya Allah saya yakin juga bisa menjadi changemaker. Aamiin.
Apakah saya mau ikut lagi konferensi berikutnya? Insya Allah YES! Bisa jadi konferensi berikutnya di tempat lain. Semoga saya bisa ikut lagi di konferensi berikutnya dan terlibat dalam tema SEMESTA BERKARYA karena bagi saya ini sangat penting bagi kemajuan sebuah peradaban. Semoga para ibu atau siapa saja yang membaca tulisan saya juga bisa tergerak hatinya untuk sama-sama bersinergi mengambil peran dalam PERUBAHAN negara Indonesia kita tercinta. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.
Apakah saya mau ikut lagi konferensi berikutnya? Insya Allah YES! Bisa jadi konferensi berikutnya di tempat lain. Semoga saya bisa ikut lagi di konferensi berikutnya dan terlibat dalam tema SEMESTA BERKARYA karena bagi saya ini sangat penting bagi kemajuan sebuah peradaban. Semoga para ibu atau siapa saja yang membaca tulisan saya juga bisa tergerak hatinya untuk sama-sama bersinergi mengambil peran dalam PERUBAHAN negara Indonesia kita tercinta. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.
Pembubuhan tanda tangan di akhir acara |
Ibu Profesional se-Indonesia |
0 comments