TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH KECERDASAN – DAY 16
Day 16 Family
Project: Edukasi Kesehatan Gigi bersama Kakak-kakak
Meira anak yang senang berteman, apalagi
dengan kakak-kakak. Sore ini kakak-kaka dari kompleks seberang main lagi ke
rumah. Mama mengeluarkan buku-buku Meira yang menarik supaya mereka membaca
bersama-sama. Ada satu kakak, yaitu Kak Ara yang membuka buku. Sedangkan dua
anak yang lain antusias melihat marmut di kandang. Meira minta dibacakan sama
kakak buku tentang body. Karena buku berbahasa Inggris, mama membantu
menjelaskan mana yang artinya ga ngerti, kami membahas tentang rangka, organ
pencernaan dan makanan. Mama bertanya, makanan mana yang baik dan tidak baik
bagi kesehatan. Awalnya mama mengajak main guru-guruan, tapi yah namanya anak-anak
mereka berlari lagi ke depan. Mereka membuka banyak jajanan lolipop dan permen.
Meira pun sudah ikut makan lolipop bersama kakak. Aha! Mama sekalian edukasi
saja.. hihi
“Siapa
mau main dokter-dokteraaan?” ajak mama. “sayaaaa..”Meira paling semangat. Mama
mengambil timbangan dan bergantian meninbang badannya.. Alhamdulillah anak-anak
tertarik. Mama mengambil poster edukasi gigi dan mulai mengedukasi tentang
makanan yang baik dan buruk untuk kesehatan gigi. Contoh makanan yang merusak
gigi seperti yang sedang mereka makan, enak tetapi manis dan lengket. “Boleh
kalau makan yang manis-manis. Tapi sedikit aja ya… “kata mama. Terus mama
mengambil apel malang. “Ini makanan yang baik atau yang buruk buat gigi???”
tanya mama. “Baiiiiikk…”kata anak-anak. “betulll.” Sini kak Meira, bagikan ke
kakak-kakak.” Mama menyodorkan apel ke Meira. Lalu Meira membagikan apel satu
per satu kepada mereka. “Apel ini dari mana, dari siapa yaa????” mama memancing
bertanya. “Allah.” Kata Kak Ara. “betuuuulll.. “ kata mama. “loh bener?” tannya
Kak Ara ga percaya. “iya…. Allah memberi kita rezeki apel untuk kita nikmati…
“mama meyakinkan. “Ayo kita sama-sama makan apel… tadi kan udh makan lolipop,
sekarang makan yang sehat yaaa..” ajak mama. Anak-anak pun makan apel, ada yang
tidak bisa gigit karena gigi depannya ompong, jadinya dipotong-potong deh
apelnya. Hiihii. Itulah pentingnya punya gigi.
Selagi merrka makan mama melanjutkan
penyuluhan. Mama menjelaskan tentang jumlah gigi, foto gigi,pergantian gigi
susu, proses gigi berlubang, dan tentang menyikat gigi. Di poster, mama
bertanya tentang ekspresi anak. “Ini dia kenapa?” tanya mama. “Kesakitan…”jawab
mereka. “ yang ini dia tidak nyaman ya, terganggu.. kalau yang ini?” mama
menunjuk gambar kedua. “kesakitaan.” Kata mereka kompak.. “ya ini kesakitan
ya.. karena lubang giginya makin dalam. Kalau yang ini? “ tanya mama gambar
ekspresi terakhir. “nangiisssss..” “ya betulll…. Karena sudah kena syaraf
giginya. sakit sekali rasanya.” “Kalian mau senang dan tertawa atau kesakitan
dan nangis kayak gini?” tanya mama. “pingin ketawa-ketawa..” kata mereka.
“makanya giginya dijaga ya… nanti malam sikat gigi ya.. “ mama menasihati.
“iya..” jawab mereka.
makanan yang baik dan buruk untuk gigi |
proses gigi berlubang |
ekspresi ketika gigi berlubang |
pergantian gigi susu |
cara menyikat gigi |
Selesai makan apel, mama menawarkan Meira menjadi dokter untuk meriksa
kakak, tetapi kali ini dia mengabaikan karena lebih ingin nempel-nempel kakak.
Mama tawarin dia pake sayap peri pun tidak mau, padahal dari tadi pagi dia
pakai terus sayapnya. Jadinya, mama menawarkan salah satu kakak siapa yang mau
jadi peri gigi. Peri gigi bertugas memberi hadiah anak yang bisa menyikat gigi
dengan baik. Pertama mama mencontohkan cara menyikat gigi pada boneka model
gigi . Anak-anak semua memperhatikan. Setelah semua memperhatikan, mama
mengeluarkan stiker gigi untuk menarik perhatian anak.. “hayooo siaapa yang mau
stikerrrr????” tanya mama. “sayaaa” semua pada mengacung. “siapa yang berani sikat
gigi nanti dapat stiker. Nanti Ibu peri memberi hadiah stiker kepada anak yang
bisa sikat gigi dengan baik. “ kata mama. Yang berani menyikat gigi pertama kak Ara, setelah menyikat gigi
Kak Fisca sebagai peri gigi memberi hadiah stiker. Berikutnya adalah Kak Fisca
sendiri. Awalnya dia ragu, tapi mama ajarkan pelan supaya bisa.. yeaay Kak
Fisca berhasil.. terus tinggal Kak Juli dan Meira. Kak Juli ternyata ga mau..
dia lebih tertarik ke boneka-boneka gigi yang lain. Jadilah Meira yang menyikat
gigi. Mama jadi ingat, Meira dulu mahir menjelaskan cara menyikat gigi karena
sering melihat mamanya. Alhamdulillah sikat gigi selesai….
Anak-anak tertarik kepada boneka gigi yang berisi komik. Mereka duduk
bertumpuk di bean bag dan mendengarkan Kak Ara yang sedang membaca. Mama tentu
saja ingin mengabadikan momen ceria mereka. Edukasi yang menyenangkan. Tak
terasa adzan maghrib, mama menyuruh kakak-kakak pulang ke rumahnya masing-masing.
Alhamdulillah Meira sangat senang bisa bermain dengan kakak-kakak. Ia mengantar
sampai depan rumah, bahkan tidak mau berpisah. Meira langsung peluk
kakak—kakaknya, dan kakaknya memutar tubuh meira yang kecil. Alhamdulillah
semua senang. Mama menggoda Meira lagi, “kak.. itu kakak-kakak pake jilbab. Kak
Meira kok ga pake jilbab?” “kan di rumah.” katanya. Mama memang tidak
memaksakan Meira memakai jilbab, tapi suka menawarkan kalau ingin bepergian.
Dengan memiliki teman kakak-kakak yang sholehah semoga Meira menjadi anak
solehah juga. Aamiin. Proyek keluarga Healthy Family berjalan.. kali ini tidak
hanya kecerdasan Meira saja yang dilatih, tetapi juga kecerdasan kakak-kakak.
Semoga bermanfaat. Aamiin..
Kecerdasan yang dilatih:
- Kecerdasan spiritual
- Kecerdasan emosional
- Kecerdasan intelektual
- Kecerdasan menghadapi tantangan
0 comments