TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MENGAMATI GAYA BELAJAR ANAK – DAY 1
Day 1 Mengamati Gaya Belajar Anak
Wow..topik
yang seru di tantangan level 4 ini. Usia balita merupakan usia golden age bagi
tumbuh kembangnya. Meira saat ini berusia 3,5 tahun. Zaman sekarang banyak anak
seusia Meira sudah sekolah. Apakah belajar itu harus di sekolah? tidak. Belajar
dapat dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun. Belajar tidak semata tentang
akademis, belajar tentang kehidupan adalah salah satu yang harus dipelajari
untuk menjalankan peran kita dalam hidup ini.
~
Imirat kembali kepada Allah SWT
Selesai subuh,
ada kejadian yang tidak diinginkan. Baby hamster keluar kandang dan Imirat, si
Induk hamster jantan mati. Alhamdulillah baby hamster masih terlihat dan
diamankan ke kandang. Sedangkan keadaan Imirat pastilah menjadi kabar sedih
bagi Meira. Meira yang masih tertidur, dengan lembut mama bangunkan, “Kak..
bangun yukk.. Imirat udah kembali kepada Allah.” Meira langsung nangis. Aha..
gimana caranya biar memberi imaji positif ketika kembali kepada Allah. Jadi
mama mendongeng di samping Meira yang masih rebahan di kasur. Mama mendongeng
mengimajinasikan surga hamster, bagaimana imirat yang sudah berbuat kebaikan
dibalas kenikmatan di surga, ada istana hamster yang banyk terowongan, makanan,
bidadari hamster, susu dan lai-lain yang membuat Meira menjadi tertawa-tawa dan
melupakan kesedihannya. Setelah Meira sudah menerima bahwa Imirat sudah bahagia
di sisi Allah SWT, mama dan ayah mengajak Meira mengubur Imirat. Mama juga
menambahkan di kubur nanti dia akan ditemani sama hamster yang ganteng dan
ditemani malaikat. Meira pun membantu menutupi lubang dengan sekop.
~ Menyiapkan baju sekolah
Mama
hari ini ada pasien di RS, oleh karena itu mama mengajak Meira ke
daycare sekolah selama mama ngerjain pasien. Sebelumnya, mama melibatkan Meira
mempersiapkan baju yang mau dia bawa. Baik baju sekolah dan baju ganti. Mama
meminta Meira memilih pakaiannya sendiri. Ketika mama memilihkan warna lain,
dia beralasan,”kan ga matching. Pink sama pink.. “ jadi dia benar-benar
memperhatikan penampilannya
~ Mendengarkan murottal
Meira
sangat menyukai video anak ustadz Adi Hidayat menghafal Al-Qur’an. “ma,, tolong
hidupin itu maa anaknya ust. Adi. Mau ngaji,” katanya. Baiklah, mama iyakan supaya dia juga mau
menghafal. Tapi mama menyetel dengan speaker bluetooth agar dia tidak melihat
hp. Meira pun mengikuti hafalan yang dilantunkan. Mama sih tidak memaksa Meira
menghafal. Mama setel saja murottal agar sering didengarnya, kan secara pikiran
bawah sadar juga terekam di memorinya. Setelah video anak ust. Habis, mama coba
menyetel murottal suara anak-anak. Mama dengar bagus tajwidnya dan iramanya.
Biasanya sih suara Syekh Mishary Al-Afasy (supaya tajwidnya benar). Tapi Meira
ga pernah mengikuti. Kali ini karena suara anak-anak.. alhamdulillah dia juga
mengikuti, duduk dengan tenang, mendengarkan dengan tekun. Bahkan dia juga
berusaha mengikuti surat-surat Al-Qur’an yang belum dihafalnya. Hihihi.
Akhirnya dia penasaran ke hp. karena videonya pikachu… jadinya teralihkan deh
bacaannya. Hahaha. Dia jadi fokus liat pikachunya.
Meira mendengar murottal sambil memakai jubah lemah lembutnya |
~ Jubah lemah lembut
Meira
tadi suka memakai khimar mama yang berwarna merah, tapi dia menganggapnya
jubah. Seperti Princess. Aha.. mama jadikan pembelajaran karakter aja yang dia
butuhkan saat ini. Saat ini Meira sedang adaptasi pemulihan tantrum, karena ada
mbak baru yang kerja di rumah. Mama ingin Meira balik berkata yang sopan.
Jadinya mama bercerita tentang Princess berjubah Merah yang lemah lembut, punya
banyak teman termasuk burung-burung bernyanyi karena senang dengan putri yang
lemah lembut. Burung bertanya kepada putri mengapa dia bisa lemah lembut
seperti itu? Apakah karena jubah yang dipakainya? Bukan.. kata Putri, tapi
karena dia ngefans Rasulullah SAW, yang sangat menawan ketika memakai jubah
berwarna merah dan sangat lemah lembut. Lalu burung pun bertanya kepada
Rasulullah. “Ya Rasulullah, mengapa Engkau sangat lemah lembut?”tanya burung.
“Karena aku mengagumi Allah SWT yang Maha Lembut.” Wah.. Allah lah sumber lemah
lembut itu. Meira tapi menolak akhir cerita. Katanya “Jubah!” oohh yasudah
Putri pake jubah merah ngomongnya lemah kembut ya.. mama mencontohkan ngomong
lemah lembut dan meira pun mengikuti “lemah lembut” ala Princess, bergerak dan
bergaya dengan anggun. Hihihi. Semoga tantrumnya segera hilang.
0 comments